OTHERS
Daftar pertanyaan yang sering diajukan oleh klien kami terkait layanan, model kerjasama hingga informasi umum lainnya mengenai Softwareseni.
Referensi konkrit yang Softwareseni sediakan untuk membantu Anda menemukan jawaban atas pertanyaan dan kebutuhan digital Anda.
Rincian kebijakan Softwareseni terkait dengan penggunaan, pengungkapan, penyimpanan, penghapusan, pengiriman dan/atau perlindungan Informasi Pribadi milik klien kami.
ABOUT US
Tentang Softwareseni
Softwareseni adalah salah satu Software House dengan compliance terbaik yang ada di Indonesia. Softwareseni juga merupakan perusahaan konsultasi IT yang melayani jasa pembuatan software, maintenance website, aplikasi serta IT developer outsourcing. Berawal dari 2013 dengan klien Australia dan berkembang ke berbagai negara, hingga di 2017 Softwareseni mulai mengerjakan berbagai project digital untuk perusahaan Indonesia.
Indonesia
© 2022 SoftwareSeni all rights reserved.
Blog
Business
Outsourcing Adalah Pilihan Tepat Dalam Membuat Web App / Mobile App (?)
Jelajahi lebih jauh berbagai layanan otomotif kami di sini!
MULAI
MULAI
Business
Dec 20, 2023

Outsourcing Adalah Pilihan Tepat Dalam Membuat Web App / Mobile App (?)

PENULIS
Rian Romadhon
BAGIKAN ARTIKEL INI

Ada tren yang cukup menarik dari permintaan akan perusahaan IT outsourcing di Indonesia. Terjadi peningkatan angka yang cukup vital dan sanggup mengukuhkan bahwa permintaan akan perusahaan IT outsourcing sedang gemuk-gemuknya. Betapa tidak, tahun 2014 hingga tahun 2019, banyak perusahaan yang mulai untuk masuk ke dalam dunia digital. Puncaknya ada di tahun 2020. Kenapa? Pandemi COVID-19 memaksa perusahaan untuk segera menerapkan bisnis digital.

outsourcing

Dikala banyak perusahaan yang membutuhkan sumber daya manusia untuk membuat produk digital / sistem bisnis digital, sangat sedikit dari perusahaan tersebut yang mampu membangun produk digital / sistem bisnis digital secara in house. Alasannya? Bukan Core Business perusahaan. Sehingga, banyak dari perusahaan tersebut yang memilih untuk bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing professional untuk membangun dan mengembangkan produk digital / sistem perusahaan.

Selain itu, bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing, perusahaan bisa tetap fokus terhadap pengembangan bisnis utama mereka. Sehingga, perhatian tidak teralihkan pada proses transformasi digital yang terkadang justru jadi jebakan batman bagi banyak perusahaan. Efisiensi tenaga kerja akan tetap terjaga dan tidak menambah beban perusahaan.

Misalnya, perusahaan FMCG ingin membuat platform e-commerce mereka dalam bentuk web app & mobile app. Usaha ini dilakukan untuk memperlebar jangkauan distribusi dan mempermudah pengolahan data konsumen. Jika dibandingkan harus melakukan rekrutmen karyawan untuk membangun web app & mobile app tersebut, banyak perusahaan yang lebih memilih untuk menyerahkan proyek IT tersebut ke vendor atau perusahaan IT outsourcing yang memang sudah berpengalaman.

Nah, pada artikel ini kamu bakal mendapatkan penjelasan lebih lengkap mengenai beberapa hal yang harus kamu tahu tentang perusahaan IT outsourcing. Apa saja?

- Kapan harus bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing?

- Apa saja keuntungan bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing?

- Model kerja sama apa saja yang ditawarkan oleh perusahaan IT outsourcing?

- Bagaimana cara memilih perusahaan IT outsourcing terbaik?

Bagaimana? Sudah mengencangkan sabuk pengaman? Hehehe. Yuk, mulai bahas satu per satu!

Kapan Harus Bekerja Sama Dengan Perusahaan IT Outsourcing?

Pertanyaan yang paling sering kamu temui ketika membahas topik outsourcing, terutama IT outsourcing adalah kapan harus mulai mempertimbangkan perusahaan IT outsourcing. Kondisi seperti apa yang ideal untuk memutuskan bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing? Dan masih banyak pertanyaan lainnya. Coba simak penjelasan berikut ini, ya!

IT outsourcing

1. IT bukanlah Core Business perusahaan

Hayo, ada yang tahu arti dari core business tidak? Hehehe. Jadi begini, core business merupakan istilah yang dipakai untuk menjelaskan aktivitas bisnis utama yang perusahaan lakukan. Misalnya, kamu memiliki restoran. Core business dari perusahaan kamu adalah menjual makanan. Contoh mudah nya seperti itu.

Nah, yang menjadi tantangan perusahaan adalah untuk melakukan determinasi apakah proyek IT yang akan dilakukan merupakan bagian dari core business, atau hanya sebagai support saja. Kebanyakan perusahaan salah langkah nih dalam melakukan assessment internal ini. Sehingga, yang seharusnya proyek IT tersebut adalah support bagi perusahaan, justru diperlakukan layaknya core business yang malah akan berimbas pada penurunan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

Padahal, jika mau mempertimbangkan opsi bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing, proyek IT perusahaan akan tetap berjalan dengan baik tanpa harus mengorbankan efisiensi dari core business perusahaan.

2. Perusahaan belum membutuhkan tambahan karyawan baru

Biasanya, perusahaan yang baru melakukan proses transformasi digital, mereka memiliki satu kelemahan yang hampir sama. Kurangnya tenaga IT ahli untuk memastikan proses transformasi digital bisnis berjalan dengan baik. Dari pola ini, jika tetap dipaksakan untuk tetap mengeksekusi transformasi digital bisnis tanpa bantuan ahli, bisa berakibat fatal. Jangankan perusahaan yang sudah berdiri bertahun-tahun dan memiliki kompleksitas usaha yang cukup rumit, bahkan untuk perusahaan setara startup, hanya 10% yang mampu bertahan.

Disisi lain, melakukan proses rekrutmen tenaga ahli itu tidak mudah. Pun jika ada, rata-rata mereka meminta gaji yang tidak sedikit. Terutama, tenaga ahli bidang IT. Bisa jadi, justru akan menjadi beban perusahaan. Apalagi jika proyek IT yang akan dieksekusi bukanlah core business perusahaan. Nah, opsi bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing dinilai jauh lebih ekonomis bagi perusahaan. Selain mengurangi beban untuk melakukan rekrutmen tenaga ahli, perusahaan juga bisa bekerja sama hingga proyek IT selesai. Tidak ada beban jangka panjang. Apalagi di masa sulit seperti pandemi yang terjadi di tahun 2020. Banyak perusahaan yang melakukan “freeze” terhadap proses rekrutmen karyawan. Di lain sisi, ada proyek IT yang harus tetap dijalankan tanpa harus menambah karyawan. Apalagi setelah pemberlakukan work from home policy.

3. Kebutuhan IT yang mendesak

Percayalah, proyek IT itu membutuhkan planning yang cukup panjang. Alasannya? IT merupakan instrumen investasi jangka panjang. Namun, tidak jarang kebutuhan akan produk IT (web app atau mobile app), justru muncul secara mendadak. Contoh yang paling mudah yaitu desakan perusahaan untuk go digital setelah pandemi COVID-19 muncul. Perusahaan yang semua beroperasi 100% offline, kini harus beralih online. Tentu ketidaksiapan perusahaan akan perubahan yang terlalu mendadak ini harus disikapi dengan kepala dingin.

Kantor tutup? Lantas bagaimana cara agar klien bisa terus berdatangan? Kamu bisa mulai dengan menyediakan website company profile agar setidaknya para “calon konsumen” bisa menemukan bisnismu tanpa harus keluar dari rumah. Ingin memberikan pengalaman yang lebih mengesankan? Buat layanan web app atau mobile app dirasa cukup membantu dalam situasi kondisi yang seperti ini. Namun, kamu perlu tahu, jika pembuatan web app atau mobile app tidak bisa secepat itu. Ada beberapa proses yang perlu dilewati untuk menjamin kesiapan platform ketikan digunakan oleh konsumen.

Maka, jika ditanya apa yang harus dipersiapkan. Yang paling memungkinkan adalah dengan membuat website company profile professional. Jangan sedih, jika kamu ingin mengembangkan website tersebut agar menjadi e-commerce (web app) teknologi WordPress bisa banget diandalkan. Nah, lebih baik konsultasikan saja ke perusahaan IT outsourcing untuk memastikan bisnis bisa go digital dengan lancar (sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan).

Apa Saja Keuntungan Bekerja Sama Dengan Perusahaan IT Outsourcing?

Ada lima keuntungan yang akan didapatkan jika kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing. Apa saja?

Outsourcing

1. Fokus terhadap core business perusahaan

Pada pembahasan “kapan harus bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing?”, disarankan untuk bekerja sama jika proyek IT tidak termasuk dalam core business perusahaan. Nah, keuntungan yang bisa didapatkan adalah kamu bisa fokus pada core business perusahaan. Sehingga, proyek IT tidak menghambat jalannya bisnis. Proyek IT akan tetap berjalan sekalipun diperusahaanmu tidak ada tenaga ahli / departemen IT.

Waktu yang diperlukan untuk membentuk tim IT yang solid bisa kamu gunakan untuk melakukan riset pasar dan pengembangan produk yang menjadi core business perusahaan. Biaya operasional akan terkendali, begitu pula dengan R&D perusahaan, tanpa mengesampingkan kebutuhan IT dalam perusahaan. Win-win solution bukan?

2. Manajemen yang difasilitasi

Memiliki tim IT itu tidaklah mudah dan murah. Teknologi selalu berkembang, dan tim IT perlu mendapatkan pembaruan melalui training. Selain itu, memiliki tim IT yang terdiri dari software architect, back-end, front-end, hingga dev ops itu membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit. Bagaimana rasanya jika perusahaan memiliki tim IT ahli tanpa harus memikirkan kebutuhan operasional bagi mereka? Nah, bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing, semua kegiatan rekrutmen hingga training serta kebutuhan operasional tim IT ada di tangan vendor. Apalagi, mengingat kebutuhan akan IT sedang tinggi-tingginya, kamu akan cukup kesulitan untuk melakukan rekrutmen tenaga ahli. Jadi, buat apa buang-buang waktu? Ya kan? Eheee.

Selain itu, terkadang ada perusahaan yang akan terbebani jika menambah divisi IT khusus di perusahaan. Mulai dari manajer, hingga staff membutuhkan biaya operasional yang tidak sedikit. Belum lagi turnover tenaga ahli IT cukup tinggi karena permintaan pasar yang tinggi pula.

3. Fasilitas yang lebih baik daripada produksi in house / insource

Jika IT bukanlah core business perusahaan, hampir bisa dipastikan fasilitas IT yang dimiliki tidak akan selengkap dan semupuni perusahaan yang memang bergerak di bidang IT. Bagi tim IT, fasilitas sangatlah berperan penting dalam efisiensi produksi proyek IT. Misalnya saja device, tools, dan masih banyak yang lain. Karena IT adalah makanan sehari-hari perusahaan IT outsourcing, sudah jelas fasilitas IT dan penunjang IT akan jauh lebih lengkap. Sehingga, proses development proyek akan berjalan lancar.

Butuh tambahan tim karena kompleksitas proyek IT cukup rumit? Tinggal bilang ke rekanan perusahaan IT outsourcing. Ingin menambah fitur proyek? Tinggal request. Yap, lewati proses rekrutmen dan training. Dapatkan tim handal yang siap berlari untuk memastikan proyek IT kamu berjalan lancar.

4. Transfer pengetahuan antara perusahaan IT outsourcing dengan perusahaanmu

Hal terpenting saat kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing adalah transfer pengetahuan. Pengetahuan ini jenisnya bervariatif ya. Tidak terbatas hanya seputar IT saja. Mulai dari administrasi hingga Intellectual Property Ownership dari proyek IT yang telah selesai dikerjakan. Namun memang, sebagian besar yang akan kamu dapatkan masih seputar dunia IT.

Dengan transfer pengetahuan yang kamu dapatkan, akan banyak insight baru agar kedepannya, proyek IT bisa jauh lebih berkembang dan efisien. Pembahasannya pun sangat luas. Mulai dari hambatan, hingga potensi pengembangan proyek IT jangka panjang. Apalagi jika itu berkaitan dengan transformasi digital bisnis. Wah, yang dibahas bisa panjang kali lebar kali tinggi. Hahahahaha.

5. Perspektif proyek yang lain

Selagi kamu memiliki tim IT lengkap dari perusahaan IT outsourcing, bukankah justru ini adalah kesempatan bagus untuk bertanya sebanyak-banyaknya. Bak konsultasi IT gratis. Hahahaha. Just for your info, merekrut software architect itu sulit loh. Padahal, seorang software architect sangat dibutuhkan dalam proyek IT. Nah, biasanya perusahaan IT outsourcing sudah menyediakan seorang software architect nih. Bak konsultan, kamu bisa tanya dan minta pandangan terkait prospek bisnis, produktivitas, dll terhadap proyek IT kepada software architect tersebut.

Bagaimana? Sudah bisa menentukan langkah yang harus kamu ambil? Kalau kamu tertarik untuk membandingkan antara insourcing atau outsourcing secara lengkap, kamu bisa banget baca artikel SoftwareSeni; Insourcing atau Outsourcing ke Perusahaan Software Developer.

Model Kerja Sama Apa Saja Yang Ditawarkan Oleh Perusahaan IT Outsourcing?

Sudah mulai tertarik ya? Nah, sebelum kamu menghubungi perusahaan IT outsourcing, ada 3 model kerja sama yang perlu kamu tahu. Ini akan memudahkan kamu untuk menentukan model kerja sama mana yang sesuai dan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan kamu dalam membangun proyek IT.

IT outsourcing

Mulai dari yang pertama yuk!

1. Project-based

Project-based merupakan model kerja sama yang akan sering kamu temui. Dari namanya sendiri mungkin kamu sudah bisa mengira-ira ya kerjasama model ini akan seperti apa? Yap. Jika kamu memutuskan untuk menggunakan kerjasama model ini, perusahaan IT outsourcing hanya akan mengerjakan pekerjaan yang berada dalam lingkup kerja (scope of work). Misalnya, perusahaan kamu ingin membuat mobile e-commerce. Model project-based akan menjelaskan secara detail hal apa saja yang akan dikerjakan oleh perusahaan IT outsourcing. Model ini sangat cocok untuk proyek IT jangka pendek. Apalagi jika kamu sudah memiliki konsep dan planning yang matang. Kerjasama model ini akan sangat efisien. Masalahnya adalah ketika kamu belum memiliki planning yang jelas terhadap proyek IT yang ingin dieksekusi. Hal ini lah yang akan membuat proyek IT gagal.

Kenapa?

Salah satu titik berat pada model ini adalah proses planning dan persiapan yang cukup lama. Jika kamu datang dengan tangan kosong dan hanya berlandaskan ide saja. Sepertinya, model kerjasama ini kurang cocok. Selain akan menghambat waktu pengerjaan, biasanya planning yang tidak matang akan berakibat pada banyaknya perubahan yang harus dilakukan di tengah-tengah proyek. Dari pandangan manajemen proyek, terlalu banyak perubahan bisa mengindikasikan perlambatan efisiensi proyek yang berpotensi untuk melebihi batas waktu proyek IT.

Oh, kamu kesulitan membuat planning untuk proyek IT? Hubungi saja SoftwareSeni. Kamu bisa berkonsultasi secara gratis loh! Yakin tidak mau coba? Eheee.

2. By Request

Model kerja sama yang kedua adalah by request. Jika kamu memiliki ide produk yang inovatif, serta fleksibilitas biaya yang cukup, dan tidak ada batasan waktu, model ini sangat direkomendasikan. Terlebih lagi, kamu akan memiliki kontrol terhadap tim IT outsourcing yang tinggi. Berbeda dengan project-based yang kemungkinan sebagian besar pekerjaan akan diatur oleh project manager dari perusahaan IT outsourcing.

Tidak berhenti sampai di situ, yang menjadi keunggulan model kerja sama ini adalah kamu hanya perlu membayar jam kerja yang terpakai untuk mengerjakan request. Misalnya, dalam satu bulan, kamu melakukan request untuk membuat mockup website company profile. Karena tidak ada kesepakatan deadline di awal kontrak, kamu bisa saja me-request kapanpun. Ketika kamu membuat request, tim akan memberikan gambaran berapa jam yang akan terpakai untuk menyelesaikan request tersebut. Nah, pembayaran akan berdasarkan jam yang dipakai oleh tim IT outsourcing dalam menyelesaikan request darimu.

3. Seat Outsourcing

Kalau kamu merasa kontrol terhadap tim IT outsourcing dengan model by request dirasa kurang. Maka, seat outsourcing adalah jawabannya. Tim IT outsourcing 8 jam selama 5 hari akan siap sedia mengerjakan request darimu. Biasanya, seat outsourcing dilakukan sebagai perpanjangan tim. Misalnya, kamu sudah memiliki tim IT, namun, kamu memerlukan 3 developer tambahan untuk memastikan proyek IT yang sedang berjalan selesai sesuai deadline. Nah, model kerjasama ini adalah jawabannya. Daripada melakukan rekrutmen di tengah proyek, akan lebih bijak untuk bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing. Hemat waktu, dan akan jauh lebih efisien. Kekurangan dari kerja sama model ini adalah jika kamu tidak memiliki request yang cukup untuk developer, biaya yang kamu keluarkan bukanlah jam yang digunakan, tetapi lebih kepada pendekatan harian, mingguan, atau bulanan. Jadi, kamu harus siap dengan request yang cukup ya, untuk memastikan tim IT outsourcingnya bisa produktif. Hehehehe.

Oh iya, SoftwareSeni sudah menyiapkan artikel tentang model kontrak Software Developer Indonesia. Pembahasan mengenai masing-masing kerja sama sudah dibahas secara detail dan terperinci. Sehingga, kamu bisa menentukan model kerja sama seperti apa yang sesuai dengan bisnis yang sedang kamu jalankan.

Bagaimana Cara Memilih Perusahaan IT Outsourcing Terbaik?

Wah, kamu sudah baca sampai sini. Penasaran banget ya? Eheee. Alasan kenapa harus bekerja sama dengan perusahaan IT Outsourcing sudah. Keuntungan nya juga sudah. Bahkan, model kerja sama juga sudah dijelaskan. Hmmm… Bagaimana ya memilih perusahaan IT outsourcing terbaik?

outsourcing

Memang, perusahaan IT outsourcing di Indonesia itu dengan matang-matang nya. Bagusnya adalah kamu akan memiliki banyak pilihan. Buruknya adalah sulit menemukan perusahaan IT outsourcing yang berkualitas dan sanggup memenuhi kebutuhan perusahaan kamu. Ya nggak? Ehee.Simak 4 cara memilih perusahaan IT outsourcing berkualitas:

1. Cek Portfolio

Tiap perusahaan IT outsourcing, punya keunggulan mereka masing-masing. Nah, untuk memastikan kebutuhan proyek IT mu sesuai dengan kemampuan perusahaan IT outsourcing, kamu bisa mulai dengan melakukan penelitian kecil. Buka Google, pastikan perusahaan IT outsourcing memiliki website. Jika tidak punya? Skip.

Kenapa?

Perusahaan IT masa tidak punya website? Kamu perlu berpikir dua kali untuk menyerahkan proyek IT mu kepada mereka. Setidaknya, carilah perusahaan IT outsourcing yang memiliki informasi yang jelas. Salah satu caranya ya dengan mengunjungi website perusahaan IT tersebut.Sudah? Baiklah. Sekarang lihat proyek IT apa saja yang pernah dikembangkan. Apakah ada proyek IT yang mirip? Atau bahkan memiliki kompleksitas proyek yang sama? Jangan khawatir perihal kerahasiaan data dan lain sebagainya. Jika perusahaan IT outsourcing tersebut adalah perusahaan dengan kualitas yang baik, mereka akan menawarkan kontrak NDA (non-disclosure agreement). Gunanya? Untuk menjaga kerahasiaan informasi.

Coba deh cek portfolio SoftwareSeni. Kurang lebih seperti itu.

2. Review konsumen

Cara terbaik menentukan adalah dengan melihat kolom testimoni / review terkait dengan layanan perusahaan IT outsourcing yang menarik perhatianmu. Biasanya review dan testimoni konsumen terkait suatu layanan itu sifatnya jujur. Namun, kamu perlu waspada dengan yang namanya “buzzer”. Mereka dibayar untuk berkomentar sesuai yang dikehendaki si pemberi dana. So, gmn ya caranya?Kombinasikan antara testimoni konsumen dengan portofolio perusahaan IT outsourcing. Dengan begitu, kamu bisa melihat apakah testimoni konsumen tersebut reliabel dengan proyek yang sudah dikerjakan.

3. Harga & waktu pengerjaan

Setiap perusahaan pasti memiliki kemampuan financial yang berbeda-beda. Namun, yang perlu kamu tahu, IT bukanlah produk murah. Jadi, hindarkan kata murah dalam kamus pencarian perusahaan IT outsourcing terbaik. Kenapa? Keamanan data & privacy, digital asset, dan kredensial digital sudah memiliki nilai ekonomis. Bisa dibilang, data is the new oil. Oleh sebab itu, perlu banget kamu melakukan komparasi ke beberapa perusahaan IT outsourcing. Sehingga, kamu bisa menilai harga “layak” untuk service yang kamu inginkan.

Biasanya perusahaan IT outsourcing akan mematok harga berdasarkan waktu pengerjaan proyek. Sehingga, yang menjadi komparasi harusnya bukanlah total harga akhir dari proyek IT. Tetapi, lihat rate per jamnya. Berapa lama proyek akan selesai. Jika rate per jamnya sangat murah, hampir bisa dipastikan penyelesaian proyek akan sangat lama. Nah, kalau sudah begini, siapa yang rugi? Eheee. Padahal kamu atau perusahaanmu mungkin sudah memiliki deadline terhadap proyek IT tersebut. Bukan begitu?

4. Jam kerja

Sebelum kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing, pastikan kamu bisa menyesuaikan dengan jam kerja mereka. Atau, mereka bersedia untuk menyesuaikan jam kerja dengan perusahaanmu. Kenapa? Ada perusahaan yang mulai dari jam 7 pagi selesai jam 4 sore, ada yang jam 8 pagi hingga jam 5 sore. Waktu adalah elemen berharga ketika memutuskan melakukan outsourcing proyek IT.

Jadi, pastikan perusahaan IT outsourcing yang kamu pilih bisa menyesuaikan jam kerja atau setidaknya memiliki jam kerja fleksibel untuk memenuhi kebutuhan perusahaanmu ya!

Oh iya, jika kamu ingin membaca lengkap tentang cara memilih Software House / perusahaan IT outsourcing, silahkan baca: 4 Cara Tepat Memilih Software House Jakarta yang Berkualitas.

Kesimpulan

Permintaan akan layanan IT outsourcing naik drastis semenjak merebaknya COVID-19. Hampir semua perusahaan dipaksa untuk go digital. Dengan kondisi yang tiba-tiba, banyak perusahaan yang tidak siap dengan sumber daya manusia yang mereka punya. Sehingga, bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing adalah pilihan terbaik. Namun, tidak semua perusahaan atau semua jenis bisnis bisa mengimplementasikan strategi IT outsourcing tersebut ya.

Ada tiga kondisi perusahaan yang bisa kamu pakai ketika bingung harus menerapkan strategi IT outsourcing atau tidak. Pertama, jika IT bukanlah core business perusahaan. Bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing akan membantumu untuk tetap fokus pada core business perusahaan. Sehingga, efisiensi dan produktivitas perusahaan tidak terganggu.

Kedua adalah jika perusahaanmu belum membutuhkan karyawan baru. Perlu diakui, COVID-19 sudah menjadi tamparan keras bagi perusahaan. Dampaknya, banyak perusahaan yang melakukan “freeze” terhadap proses rekrutmen. Di sisi lain, perusahaan juga harus go digital dan memastikan bisnis harus tetap berjalan. Nah, jika sudah begini, perusahaan IT outsourcing dinilai sebagai solusi.

Terakhir adalah kebutuhan IT yang mendesak. Kondisi ini tidak terbatas hanya pada fenomena COVID-19 saja ya. Lebih luas dari itu. Ketika kamu memiliki proyek IT dengan deadline yang cukup ketat. Sedang kamu memiliki SDM yang terbatas, maka alangkah lebih baik jika meminta perpanjangan tim IT kepada perusahaan IT outsourcing.

Selain itu, bekerja sama dengan perusahaan IT outsourcing bisa memberikan kamu 5 keuntungan loh! Kamu bisa fokus terhadap core business perusahaan, manajemen yang difasilitasi, fasilitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan insource, transfer pengetahuan antara perusahaan IT outsourcing dengan perusahaan, dan kamu pun bisa mendapatkan perspektif proyek IT yang lain.

Model kerja sama nya pun beragam. Mulai dari project-based, by request, hingga seat outsourcing. Yang membedakan dari model kontrak tersebut terletak pada mekanisme kerja, control, hingga biaya. Nah, untuk ini kamu perlu konsultasi dengan perusahaan IT outsourcing untuk memastikan model kontrak kerja sama tidak memberatkan salah satu pihak. Kalau kamu bingung bagaimana cara memilih perusahaan IT outsourcing, ada 4 indikator yang bisa kamu gunakan. Lihat portofolio perusahaan, review dan testimoni konsumen, harga & waktu pengerjaan, hingga jam kerja. Jika menurutmu ini terlalu kompleks, hubungi saja tim SoftwareSeni, mari kita selesaikan masalah ini bersama!

PENULIS
Rian Romadhon
BAGIKAN ARTIKEL INI
Jelajahi lebih jauh berbagai layanan otomotif kami di sini!
MULAI
MULAI

Let's Talk!

Punya Project atau Ingin Bekerja Sama?
Hubungi kami dan kembangkan Software impianmu, sekarang!