Permintaan terhadap layanan Software House di Indonesia selalu meningkat tiap tahun. Puncaknya adalah 2020, dimana hampir semua perusahaan “dipaksa” untuk masuk ke dunia digital. Mau tidak mau, banyak perusahaan yang pada akhirnya menyerahkan IT project untuk menyelesaikan proses transformasi digital kepada perusahaan Software House, maupun penyedia jasa IT lainnya.
Namun, ini juga yang menjadi “peluang” bagi oknum yang tidak bertanggung jawab, untuk “meraup” keuntungan. Yang paling sering terjadi adalah yang berkaitan dengan data perusahaan. Motif yang ditawarkan cukup bervariasi. Mulai dari “harga murah”, hingga iming-iming “cepat selesai”. Itu yang biasanya menjadi senjata ampuh. Sayangnya, banyak perusahaan yang “awam” akan dunia IT masuk ke dalam jebakan tersebut.
Akibatnya, data perusahaan yang menjadi taruhannya. Mulai dari tidak memiliki akses terhadap database perusahaan, hingga intellectual property produk yang tidak jelas. Padahal, kini, data memiliki nilai ekonomis yang cukup menjanjikan. Bahkan, data merupakan salah satu elemen yang bisa menjadi nilai competitive advantage bagi perusahaan.
Sebelumnya, SoftwareSeni telah menulis tentang cara memilih Software House berkualitas. Sayangnya, itu masih belum cukup. Masih banyak yang datang ke SoftwareSeni dengan keluhan yang sama.
“Kecewa dengan hasil kerja vendor yang telah dipilih sebelumnya.”
Keluhan mengenai “data” yang tidak bisa diakses, hingga IT project yang berhenti ditengah jalan karena alasan yang tidak jelas, sudah menjadi makanan tim Business Development SoftwareSeni sehari-hari.
Lantas, apakah hal tersebut membuat SoftwareSeni senang karena banyak klien baru berdatangan?
Tentu tidak! Kenapa?
- Citra “Software House” di mata masyarakat akan tercoreng oleh “oknum nakal” tersebut
- Klien akan memiliki “trauma” yang bisa menjadi masalah jangka panjang
Oleh karena itu, mungkin ini saatnya, SoftwareSeni harus lebih tebal menjelaskan perihal, mengapa SoftwareSeni adalah pilihan yang TEPAT!
Untuk mengakomodasi kebutuhan konsumen, tentu saja SoftwareSeni harus paham betul perihal apa saja yang menjadi “pain point” konsumen. Sehingga, kehadiran kami mampu untuk menghilangkan “pain point” tersebut.
Bukan begitu?
Pain Point
Dari hasil survey yang SoftwareSeni miliki, ada beberapa “ketakutan” yang mendasari klien untuk bekerja sama dengan Software House.
Apa saja?
- IT Project tidak selesai tepat waktu
- Di nomor dua kan
- Produk IT / IT project ditiru
- Tidak memiliki support setelah IT project selesai
Tentu kekhawatiran klien tersebut bukanlah tanpa alasan. IT Project bukanlah proyek yang “murah”. Investasi yang digelontorkan perusahaan untuk menyelesaikan IT Project bukanlah angka yang kecil. Mulai dari puluhan juta, hingga miliaran rupiah perlu disiapkan untuk produk yang bisa dibilang “intangible” a.k.a tidak ada wujud fisiknya.
Sehingga, banyak perusahaan yang mencoba untuk mengambil jalan pintas. Memilih layanan “murah”. Jika, IT project gagal, perusahaan tidak rugi banyak, karena “murah”. Padahal, semua yang berangkat dari sifat pesimistik bukanlah hal baik. Dan tentu saja, itu bukanlah solusi karena tidak menyelesaikan masalah transformasi digital sama sekali. Tidak maju, bahkan ada kemungkinan akan tertinggal dari kompetitor.
Selain itu, kekhawatiran lain klien, yaitu jika IT project mereka tidak menjadi prioritas perusahaan Software House. Dalam hal ini, staf Software House / bahkan freelancer mengerjakan lebih dari dua IT project. Dimana akan ada celah atau kemungkinan “kehilangan fokus” terhadap IT project yang sedang dikerjakan. Tentu ini adalah hal yang masuk akal. Siapa yang tidak ingin diprioritaskan? Sepertinya semua orang ingin menjadi prioritas, ya?
Yang akhir-akhir ini menjadi kekhawatiran banyak perusahaan yaitu yang berkaitan dengan ketidakjelasan Intellectual Property produk dari IT project yang telah selesai dikerjakan. Mulai dari akses database, hingga source code, sering menjadi “sengketa”.
Tidak berhenti sampai situ, pada tahun 2020, banyak perusahaan yang “mendadak” masuk ke dalam dunia IT tanpa persiapan yang matang. Sehingga, mereka tidak memiliki tim IT ahli untuk melakukan monitor dan merawat produk digital (web app / mobile app / PWA) setelah IT project selesai.
Oh iya, sebagai informasi saja, produk digital (web app / mobile app / PWA) akan selalu mengalami pengembangan. Produk IT bukanlah produk sekali jadi. Sehingga, pertanyaan “Setelah IT project selesai, bagaimana cara mengembangkan dan memastikan produk bekerja dengan optimal?” akan muncul.
SoftwareSeni Adalah Software House Yang Menawarkan One-Stop IT Solution
Berangkat dari “Pain point” klien yang kami miliki, ada alasan kenapa SoftwareSeni adalah solusi dari “ketakutan” tersebut!
Dengan percaya diri, SoftwareSeni menawarkan one-stop IT solution untuk mengatasi “ketakutan” yang dimiliki oleh banyak pihak akan penyedia jasa IT. Kami berani menggunakan istilah one-stop solution, karena semua “pain point” akan hilang, ketika bekerja sama dengan SoftwareSeni.
Apa yang dimaksud dengan one-stop IT solution?
SoftwareSeni merupakan perusahaan IT yang menyediakan solusi IT dari hulu ke hilir. Dari inisiasi project, hingga layanan setelah project selesai bisa kamu dapatkan jika bekerja sama dengan SoftwareSeni. Kamu bisa berkonsultasi secara intensif dengan staf ahli yang kami miliki untuk menghindari resiko IT project gagal.
Fleksibilitas yang SoftwareSeni miliki, tidak akan kamu temukan di tempat lain.
1. Selesai Tepat Waktu & Selalu Menjadi Prioritas
a. Memiliki lebih dari 120 staf profesional
Lebih dari 120 staff Full-time akan membantumu menyelesaikan masalah “IT Project tidak selesai tepat waktu”. Yap, bukan freelancer. Dengan sifat konsultatif yang dimiliki, tim SoftwareSeni akan memastikan bahwa IT project yang sedang dikerjakan tidak akan terbengkalai. Tim IT Senior ahli akan memastikan setiap kendala project dapat diselesaikan dengan cepat.
Terlebih lagi, fasilitas training bagi staf SoftwareSeni bisa menjadikan pegangan bahwa tenaga ahli yang akan mengerjakan IT project adalah staf yang fully trained dan memiliki skill yang selalu update. Sehingga, bisa kami pastikan jika IT project kamu berada di tangan yang tepat.
b. Hasil kerja yang teruji & terbukti memuaskan
Banyak perusahaan skala menengah hingga perusahaan besar sekelas corporate puas dengan hasil kerja dari SoftwareSeni. Coba cek portfolio kami. SoftwareSeni sudah secara rutin menjadi partner perusahaan besar seperti Astra and Angkasa Pura dalam menyelesaikan IT project yang mereka miliki.
Selain itu, cukup banyak perusahaan rintisan / startup yang mempercayakan SoftwareSeni sebagai partner mereka dalam menciptakan produk IT. Sehingga, pemilik perusahaan rintisan / startup tersebut bisa fokus terhadap bisnis yang akan mereka jalankan. Semua pengembangan produk IT, baik web app maupun mobile app, dipercayakan kepada tim SoftwareSeni.
c. International Standard
Standar kerja yang SoftwareSeni miliki sudah dipercaya oleh klien yang berada di segala penjuru dunia. Klien kami dari Australia, hingga Eropa sudah merasakan hasil kerja tim kami yang memenuhi standar kualitas mereka. Kami bisa sedikit berbangga dengan pengakuan tersebut. Sehingga, SoftwareSeni merasa lebih percaya diri untuk mengerjakan IT project dengan jangkauan & skala yang besar.
2. Intellectual Property Produk JELAS & Tidak Akan Diduplikasi
a. Legalitas Jelas
PT Software Seni memiliki legalitas perusahaan yang jelas. Dengan legalitas usaha yang kami miliki, tentu ada dasar hukum yang harus dipenuhi. Terlebih lagi, sebagai perusahaan yang sedang tumbuh, SoftwareSeni tentu saja tidak akan menganggap “ringan” perihal aktivitas yang dinilai “misconduct” dan berpotensi menimbulkan permasalahan hukum.
Sehingga, kami, SoftwareSeni berdedikasi secara penuh untuk menjaga & memastikan data, dokumen, hingga informasi yang terjalin selama proyek berjalan tidak disalahgunakan. Non-Disclosure Agreement (NDA) selalu kami tawarkan guna menjembatani “keamanan informasi” klien.
b. Intellectual Property sepenuhnya milik Klien
Ada “oknum” yang bermain dengan Intellectual Property dari hasil kerja IT project. Mulai dari ketiadaan dokumentasi IT project report, hingga klien tidak memiliki akses terhadap source code IT project yang sudah selesai, menjadi masalah rutin yang sering ditemui. Padahal, kejelasan Intellectual Property ini sangatlah penting karena akan berkaitan dengan hal yang sifatkan bisa dikomersilkan dan memiliki nilai ekonomi yang tidak sedikit.
SoftwareSeni memiliki SOP yang mewajibkan bagi tiap project manager untuk selalu transparan dan accountable terhadap tiap IT project yang sedang berjalan. Mulai dari report progress, spesifikasi dokumen dari produk digital (web app / mobile app / PWA) yang sedang dikembangkan, hingga akses source code WAJIB diberikan kepada klien secara berkala dan sepenuhnya akan menjadi milik klien setelah IT project selesai.
c. Keamanan data menjadi prioritas
Nilai ekonomi sebuah produk digital (web app / mobile app / PWA) itu sangatlah mahal. Bahkan, ada yang menyamakan dengan seni. Tidak salah memang. Sehingga, tim ahli SoftwareSeni akan memastikan keamanan data menjadi prioritas kami. Sebelum produk digital (web app / mobile app / PWA) diserahkan sepenuhnya ke klien, produk tersebut harus bisa melewati serangkaian tes keamanan yang sudah terstandarisasi.
Namun, kamu pun perlu mengingat bahwa tidak ada sistem yang 100% tanpa celah. Yang bisa kami lakukan adalah memperkecil “celah” tersebut. Sehingga, akan meminimalisir pencurian data dalam sistem.
3. Selalu Menjadi Partner Yang Bisa Kamu Andalkan
a. Banyak Teknologi Yang Ditawarkan
SoftwareSeni memiliki tim yang beragam, dengan skill teknologi yang beragam pula. Mulai dari teknologi WordPress, React, Node, Ruby, Php, hingga Javascript ada di SoftwareSeni. Dengan banyaknya teknologi yang bisa kami kerjakan, tentulah ini merupakan hal baik, karena kamu akan memiliki pilihan yang sesuai dengan kebutuhan IT project.
Selain produk digital (web app / mobile app / PWA) tampak keren karena tim UX designer yang kami miliki, produk tersebut juga reliable serta dapat berjalan dengan optimal karena teknologi yang digunakan tepat guna. Tidak berhenti sampai disitu, tim devops SoftwareSeni, juga bisa menjadi pegangan bagi kamu yang tidak memiliki tim support setelah IT project selesai. Menarik bukan?
b. Model Kerjasama Yang Fleksibel
Tiap klien memiliki kebutuhan project yang berbeda. Oleh karena itu, SoftwareSeni mengakomodir dengan 3 model kerjasama yang bisa kamu pertimbangkan.
1) Project-based
Ini merupakan best selling dari model kerjasama yang kami miliki. Sebagian besar karena “Stress-free”. Kenapa? Semua proses pengembangan dan pengerjaan IT project diawasi langsung oleh project manager profesional yang kami miliki. Sehingga, klien bisa fokus terhadap pekerjaan lain. Dengan proses pengerjaan yang transparan, klien selalu mendapatkan update terkini dari progress pengerjaan.
2) Seat Outsourcing
Kamu sudah memiliki tim IT, dan butuh bantuan dari tangan ahli kami? Ini adalah pilihan yang biasanya diambil oleh perusahaan yang sudah memiliki departemen IT dan butuh tenaga IT ahli untuk membantu project yang sedang mereka kerjakan. Dengan model kerjasama ini, staff SoftwareSeni akan didedikasikan khusus hanya untuk menangani dan membantu tim kamu menyelesaikan IT project yang sedang berjalan.
3) Service on demand
Bagaimana jika IT project sudah selesai dan kamu tidak memiliki tim IT untuk memonitor sistem serta melakukan support terhadap sistem? Sebagian perusahaan yang sudah memiliki produk digital (web app / mobile app / PWA), atau yang telah selesai mengerjakan IT project di SoftwareSeni, mereka akan menggunakan model kerjasama ini. Sehingga, tiap ada masalah yang muncul, kamu bisa secara langsung menghubungi tim support kami, dan tim developer akan segera melakukan pemeriksaan dan memperbaiki kerusakan yang ada.
c. BERGARANSI
Yap, kamu tidak salah dengar. Ketika kamu memutuskan untuk bekerja sama dengan SoftwareSeni, secara otomatis, kamu akan mendapatkan garansi selama 1 bulan. Kami cukup percaya diri dengan kualitas kerja yang kami miliki, sehingga garansi bukanlah suatu masalah bagi kami. Kamu merasa garansi 1 bulan kurang? Ruang diskusi selalu terbuka untukmu! Hubungi kami, ya!
