Memanfaatkan kartu kredit untuk bisnis adalah strategi pemilik usaha yang cerdas. Namun, tentu kartu kredit biasa tidak cukup untuk mengoptimalkan budgeting dan cash flow bisnis yang butuh limit lebih besar.
Untuk itu, ada corporate card yang hadir sebagai opsi. Dari berbagai opsi, manakah yang bisa jadi pilihan?
Dalam artikel ini, ada beberapa alternatif yang bisa jadi bahan pertimbanganmu, baik virtual maupun fisik.
Yuk, simak daftarnya berikut ini!
1. Paper Horizon Card

Paper Horizon Card adalah corporate card digital dari Paper.id yang dirancang khusus untuk perusahaan yang ingin mengelola pengeluaran tim secara real-time dan terkontrol.
Kartu ini memungkinkan kamu membuat kartu virtual, termasuk kartu tambahan untuk tiap divisi atau karyawan, lengkap dengan pengaturan limit, durasi, dan kategori transaksi.
Transaksi yang terjadi akan langsung tercatat otomatis dalam sistem Paper.id, sehingga pelaporan dan rekonsiliasi keuangan jadi lebih cepat dan akurat.
Kelebihan lainnya dari Paper Horizon Card adalah biaya transaksi kompetitif (mulai dari 1,3%), tempo pembayaran yang lebih panjang yakni hingga 60 hari, cashback untuk berbagai merchant keperluan bisnis, dan benefit lainnya!
Terlebih lagi, kamu bisa menerbitkan kartu atas nama CV/PT, sehingga tampil lebih profesional untuk rekan bisnismu. Tentu saja, ini juga mempermudah proses pencatatan dan pembukuan keuangan untuk keperluan pajak.
Dengan semua fitur ini, Paper Horizon Card menawarkan fleksibilitas, efisiensi, dan keamanan untuk semua level perusahaan di Indonesia.
Tertarik? Yuk, gunakan Paper.id dan ajukan sekarang dengan cara klik di sini!
2. Flex Corporate Card
Flex adalah corporate card digital yang memudahkan perusahaan membagi pengeluaran berdasarkan tim, proyek, atau divisi dengan pembuatan kartu yang fleksibel.
Setiap kartu bisa dikontrol langsung dari dashboard digital dan dilengkapi dengan laporan transaksi harian. Flex Corporate Card untuk startup atau bisnis digital-first yang membutuhkan pemisahan pengeluaran secara cepat dan efisien.
Namun, integrasinya dengan sistem akuntansi lokal di Indonesia belum optimal, sehingga tim finance tetap perlu melakukan input manual atau ekspor data secara terpisah ke software akuntansi.
3. CardUp for Business
CardUp menawarkan pendekatan berbeda dengan memanfaatkan kartu kredit yang sudah ada untuk membayar vendor yang biasanya hanya menerima transfer bank.
Ini memungkinkan perusahaan memaksimalkan limit kartu kredit yang ada sambil tetap memperoleh insight pengeluaran dan benefit seperti reward poin.
Namun, CardUp bukan penerbit kartu, sehingga kamu tetap perlu memiliki kartu kredit bisnis aktif terlebih dahulu.
Selain itu, karena sifatnya sebagai platform perantara, CardUp tidak menyediakan fitur multi-user, approval workflow, atau kontrol divisi seperti corporate card pada umumnya.
4. OCBC NISP Corporate Card
OCBC NISP menawarkan corporate card yang terhubung dengan jaringan Visa dan dapat digunakan untuk berbagai keperluan bisnis seperti perjalanan dinas, pembelian vendor, dan operasional harian.
Kelebihannya adalah laporan transaksi bulanan yang terstruktur, serta dukungan layanan dari salah satu bank konvensional paling stabil di Indonesia. Akan tetapi, proses pengajuan dan persetujuan limit terbilang cukup konservatif dan memerlukan dokumen legalitas usaha yang lengkap.
Sistem pelaporan juga belum terintegrasi secara otomatis ke software keuangan bisnis, sehingga pengguna perlu melakukan pengolahan data manual.
5. CIMB Niaga Corporate Card
Corporate card dari CIMB Niaga menawarkan struktur utama dan tambahan, sehingga kamu bisa menetapkan satu kartu pusat untuk perusahaan dan beberapa kartu untuk tim atau karyawan.
CIMB Niaga Corporate Card cocok untuk perusahaan yang ingin pengeluaran terdesentralisasi namun tetap dalam kontrol. Fitur laporan bulanan dan dukungan transaksi internasional juga menjadi nilai tambah.
Hanya saja, proses onboarding dan approval limit membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, dan belum tersedia dashboard real-time seperti solusi digital-first lainnya.
6. BRI BizChannel Corporate Card
Melalui platform BizChannel, BRI menyediakan corporate card untuk perusahaan besar dan lembaga yang beroperasi lintas wilayah.
Kartu ini mendukung distribusi pengeluaran berdasarkan cabang, dengan sistem pelaporan kolektif dan pengaturan limit per unit operasional. Kartu kredit korporat ini cocok untuk perusahaan distribusi atau BUMN.
Namun, pendekatan sistemnya masih konvensional dan berbasis proses bank manual.
Selain itu, pengguna belum bisa melakukan pengaturan kartu secara instan atau fleksibel seperti pada platform digital modern.
7. Digibank Instacard for Business
Digibank by DBS menyediakan Instacard sebagai solusi kartu digital yang kini mulai diperluas untuk kebutuhan bisnis. Proses pembuatan kartu cepat dan bisa digunakan untuk transaksi daring, seperti langganan tools digital atau pembelian vendor internasional.
Fitur ini sangat praktis untuk pelaku usaha yang sering butuh akses cepat ke dana operasional.
Akan tetapi, Instacard belum memiliki fitur pengelolaan multi-user atau pelaporan khusus untuk tim finance.
Sehingga untuk penggunaan tim atau organisasi yang lebih kompleks, fungsionalitasnya masih terbatas.
Baca Juga:
Itulah dia 7 rekomendasi corporate card terbaik yang bisa kamu pilih untuk bisnismu.
Corporate card tidak hanya soal kemudahan pembayaran, tapi juga tentang bagaimana perusahaan mengelola anggaran, mencegah fraud, dan mempercepat pencatatan keuangan.
Dari semua opsi yang ada, Paper Horizon Card menonjol sebagai solusi paling lengkap, berkat kombinasi fleksibilitas pembuatan kartu, integrasi otomatis ke laporan keuangan, dan fitur kontrol pengeluaran multi-level.
Bagi perusahaan yang menginginkan visibilitas real-time dan efisiensi keuangan, Horizon Card adalah pilihan yang tepat.
Sementara itu, solusi seperti Flex atau CardUp cocok untuk perusahaan digital yang fokus pada fleksibilitas, dan kartu dari bank seperti OCBC atau CIMB tetap relevan bagi bisnis yang membutuhkan sistem yang sudah mapan.
*Artikel ini hasil kerja sama Paper.id dan Software Seni