OTHERS
Daftar pertanyaan yang sering diajukan oleh klien kami terkait layanan, model kerjasama hingga informasi umum lainnya mengenai Softwareseni.
Referensi konkrit yang Softwareseni sediakan untuk membantu Anda menemukan jawaban atas pertanyaan dan kebutuhan digital Anda.
Rincian kebijakan Softwareseni terkait dengan penggunaan, pengungkapan, penyimpanan, penghapusan, pengiriman dan/atau perlindungan Informasi Pribadi milik klien kami.
ABOUT US
Tentang Softwareseni
Softwareseni adalah salah satu Software House dengan compliance terbaik yang ada di Indonesia. Softwareseni juga merupakan perusahaan konsultasi IT yang melayani jasa pembuatan software, maintenance website, aplikasi serta IT developer outsourcing. Berawal dari 2013 dengan klien Australia dan berkembang ke berbagai negara, hingga di 2017 Softwareseni mulai mengerjakan berbagai project digital untuk perusahaan Indonesia.
Indonesia
© 2022 SoftwareSeni all rights reserved.
Blog
Tech
Business Continuity Planning System: Solusi Tepat untuk Mengurangi Dampak Krisis pada Bisnis Anda
Jelajahi lebih jauh berbagai layanan otomotif kami di sini!
MULAI
MULAI
Tech
Dec 20, 2023
Apr 14, 2023

Business Continuity Planning System: Solusi Tepat untuk Mengurangi Dampak Krisis pada Bisnis Anda

PENULIS
Ahid Maulana
BAGIKAN ARTIKEL INI

Latar belakang masalah dari Business Continuity Planning (BCP) muncul dari kebutuhan untuk menjaga kelangsungan bisnis dalam situasi darurat atau krisis yang tidak terduga. Berbagai insiden dapat terjadi, seperti bencana alam, serangan siber, pandemi, gangguan infrastruktur, dan lain sebagainya, yang dapat menyebabkan kerusakan atau kegagalan sistem bisnis.

Ketika suatu organisasi terkena dampak dari insiden tersebut, hal ini dapat mengganggu operasional bisnis, mempengaruhi reputasi perusahaan, dan bahkan memberikan dampak finansial yang signifikan. Dalam beberapa kasus, perusahaan bahkan harus menutup operasinya secara permanen karena tidak memiliki rencana business continuity yang tepat.

Ada banyak contoh nyata tentang bagaimana insiden ini dapat mempengaruhi bisnis. Misalnya, pada tahun 2017, ada serangan ransomware WannaCry yang melanda sistem komputer di seluruh dunia, termasuk perusahaan besar seperti FedEx, Nissan, dan Renault. Serangan ini membuat mereka gagal mengakses data penting dan menimbulkan kerugian besar bagi bisnis mereka.

Selain itu, saat pandemi COVID-19 melanda dunia pada tahun 2020, banyak perusahaan mengalami kesulitan dalam menjaga operasional bisnis mereka. Banyak karyawan harus bekerja dari rumah dan infrastruktur IT harus ditingkatkan agar bisa mendukung remote working. Perusahaan yang kurang mempersiapkan diri untuk situasi ini mengalami penurunan pendapatan dan potensi kehilangan pelanggan.

Data atau fakta terbaru tentang kerugian finansial akibat kegagalan dalam persiapan business continuity juga cukup mengkhawatirkan. Menurut laporan dari Ponemon Institute (2019), rata-rata biaya kehilangan data per organisasi mencapai $1,4 juta. Selain itu, laporan tersebut juga menunjukkan bahwa biaya pemulihan setelah kejadian yang mengganggu bisnis meningkat sebesar 36% dari tahun ke tahun.

Kerugian finansial yang disebabkan oleh kegagalan BCP bisa sangat besar dan berdampak pada banyak aspek dalam bisnis. Oleh karena itu, penting bagi organisasi untuk mempersiapkan diri dengan sistem business continuity planning yang efektif agar dapat menghadapi insiden dan menjaga kelangsungan bisnis mereka.

Pengertian Business Continuity Planning System

Business Continuity Planning System (BCP System) adalah suatu rencana strategis yang dirancang untuk memastikan kelangsungan bisnis sebuah organisasi dalam menghadapi berbagai risiko dan bencana, seperti perubahan pasar, bencana alam, serangan siber, kegagalan sistem, serta masalah teknis lainnya.

BCP system bertujuan untuk mengurangi dampak dari bencana atau kejadian yang tidak diinginkan terhadap kelangsungan bisnis, sehingga organisasi dapat melanjutkan operasionalnya dengan lebih cepat dan efektif. BCP system juga membantu organisasi untuk menjaga reputasi bisnis, meminimalkan kerugian finansial, serta memenuhi kebutuhan pelanggan dan stakeholder.

Bagaimana BCP System Bekerja

BCP system bekerja dengan cara merancang rencana tindakan yang terperinci dan spesifik, termasuk identifikasi risiko dan kesiapan organisasi dalam menghadapi risiko tersebut. Proses ini melibatkan beberapa tahapan, antara lain:

Identifikasi Risiko

BCP system memerlukan identifikasi risiko yang mungkin terjadi pada organisasi. Risiko yang diidentifikasi dapat mencakup bencana alam, serangan siber, kekurangan stok barang, masalah teknis pada sistem, kehilangan data, penjualan menurun, serta meningkatnya persaingan pasar.

Analisis Risiko

Setelah risiko diidentifikasi, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis terhadap risiko tersebut. Analisis risiko akan membantu organisasi dalam menentukan tingkat keparahan risiko, dampak yang mungkin terjadi, serta prioritas tindakan yang harus diambil.

Strategi Reaksi

Setelah risiko dan dampaknya diketahui, organisasi perlu merancang strategi reaksi dalam menghadapi risiko tersebut. Strategi ini meliputi langkah-langkah seperti evakuasi karyawan, pemulihan data, penggantian stok barang, dan sebagainya.

Pelaksanaan Rencana

Pada tahapan ini, organisasi melakukan implementasi rencana tindakan yang sudah dirancang. Hal ini melibatkan koordinasi antara departemen dan karyawan, penerapan prosedur keamanan, serta pengujian sistem untuk memastikan kehandalan.

Evaluasi dan Pembaruan

Setelah pelaksanaan rencana, langkah terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap efektivitas BCP system dan melakukan pembaruan jika ada perubahan pada kondisi bisnis atau lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis.

Dengan adanya BCP system, sebuah organisasi dapat mengurangi risiko kerugian dan kegagalan bisnis karena bencana atau kejadian tak terduga lainnya. BCP system juga membantu meningkatkan kepercayaan pelanggan dan stakeholder terhadap organisasi, sehingga reputasi bisnis tetap terjaga.

Manfaat dari Business Continuity Planning System

Business Continuity Planning System (BCP System) memiliki manfaat dan tujuan yang sangat penting bagi keberlangsungan bisnis sebuah organisasi. Tujuan utama dari BCP System adalah untuk memastikan kelangsungan bisnis sebuah organisasi dalam menghadapi berbagai risiko dan bencana. Adapun manfaat lain dari BCP System antara lain:

Mengurangi Kerugian Keuangan

Dalam menghadapi berbagai risiko dan bencana, kerugian keuangan adalah salah satu hal yang paling ditakuti oleh perusahaan. BCP System membantu organisasi untuk meminimalkan kerugian keuangan dengan cara merancang rencana tindakan yang spesifik dan terperinci.

Meningkatkan Reputasi Bisnis

Dengan menerapkan BCP System, sebuah organisasi dapat mengurangi dampak dari bencana atau kejadian tidak terduga pada kelangsungan bisnis. Hal ini akan membantu meningkatkan reputasi bisnis di mata pelanggan dan stakeholder.

Memenuhi Kebutuhan Pelanggan

Dalam situasi bencana atau keadaan darurat, organisasi harus dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan secepat mungkin. BCP System membantu organisasi untuk memastikan bahwa mereka dapat memberikan layanan yang dibutuhkan oleh pelanggan dalam kondisi apapun.

Memenuhi Peraturan Pemerintah

Beberapa negara memiliki regulasi tentang Business Continuity Planning System sebagai persyaratan wajib bagi perusahaan. Dengan menerapkan BCP System, organisasi dapat memenuhi persyaratan ini dan menghindari sanksi dari pemerintah.

Menjaga Daya Saing Bisnis

Dalam kondisi ekonomi yang kompetitif, kelangsungan bisnis menjadi faktor yang sangat penting bagi kesuksesan suatu perusahaan. BCP System membantu organisasi untuk mengurangi risiko kegagalan bisnis akibat bencana atau kejadian tidak terduga lainnya, sehingga perusahaan tetap dapat bersaing di pasar.

Contoh Manfaat Nyata dari Perusahaan-Perusahaan yang Telah Menerapkan BCP System

Banyak perusahaan besar dan kecil di seluruh dunia yang telah menerapkan BCP System dan memperoleh manfaat darinya. Berikut adalah beberapa contoh manfaat nyata dari perusahaan-perusahaan yang telah menerapkan BCP System:

Coca Cola Company

Pada tahun 2005, Hurricane Katrina melanda area sekitar New Orleans dan menyebabkan gangguan dalam rantai pasokan air minum botol Coca Cola. Namun, karena Coca Cola telah menerapkan BCP System, mereka dapat melakukan perbaikan sistem dan pemulihan operasional dengan cepat. Akibatnya, mereka berhasil memenuhi permintaan pelanggan dan menghindari kerugian finansial yang signifikan.

HSBC Bank

Pada tahun 2001, serangan teroris di World Trade Center mengakibatkan kerusakan pada dua kantor cabang HSBC di dekat lokasi tersebut. Namun, karena HSBC Bank telah menerapkan BCP System sebelumnya, mereka dapat memindahkan operasi ke lokasi yang lebih aman dan memulihkan operasional dengan cepat. Akibatnya, pelanggan tetap dapat memperoleh layanan perbankan seperti biasa.

Amazon

Pada tahun 2011, gempa bumi dan tsunami di Jepang menyebabkan gangguan besar pada rantai pasokan elektronik. Namun, karena Amazon telah menerapkan BCP System dalam pemasokannya, mereka dapat mengidentifikasi pemasok alternatif dengan cepat dan memulihkan pasokan dalam waktu singkat. Hal ini membantu Amazon untuk memenuhi permintaan pelanggan dan menjaga reputasi bisnis mereka.

Dari contoh-contoh di atas, dapat dilihat bahwa menerapkan BCP System memiliki manfaat yang signifikan bagi kelangsungan bisnis sebuah organisasi. Dengan merancang rencana tindakan yang spesifik dan terperinci, organisasi dapat mengurangi risiko kegagalan bisnis akibat bencana atau kejadian tidak terduga lainnya, serta mempertahankan kepercayaan pelanggan dan stakeholder terhadap bisnis mereka. Hal ini dapat membantu organisasi untuk tetap bersaing di pasar dan memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Selain itu, dengan menerapkan BCP System, organisasi juga dapat memenuhi persyaratan regulasi pemerintah dan menghindari sanksi yang diberikan oleh badan pengawas. Dalam situasi darurat, organisasi juga dapat memenuhi kebutuhan pelanggan dengan secepat mungkin, sehingga reputasi bisnis tetap terjaga.

Secara keseluruhan, manfaat dari Business Continuity Planning System sangat penting bagi kelangsungan bisnis sebuah organisasi. Dengan merancang rencana tindakan yang spesifik dan terperinci, serta mengimplementasikannya dengan baik, organisasi dapat mengurangi risiko kegagalan bisnis akibat berbagai risiko dan bencana, serta menjaga reputasi bisnis mereka di mata pelanggan dan stakeholder.

Fitur Utama dalam Sebuah Business Continuity Planning System

Business Continuity Planning System (BCP System) adalah sistem yang dirancang untuk membantu organisasi dalam menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi, seperti bencana alam atau serangan siber. Fitur utama yang harus ada dalam sebuah BCP System antara lain:

Identifikasi Risiko

BCP System harus dapat mengidentifikasi risiko-risiko yang mungkin terjadi pada suatu organisasi, seperti bencana alam, kegagalan sistem, kehilangan data, dan sebagainya. Risiko-risiko ini kemudian harus dikategorikan berdasarkan tingkat urgensi dan dampaknya pada bisnis.

Analisis Risiko

Setelah risiko diidentifikasi, BCP System harus dapat melakukan analisis terhadap risiko tersebut. Hal ini akan membantu organisasi dalam menentukan dampak risiko pada bisnis mereka dan prioritas tindakan yang harus diambil.

Strategi Reaksi

BCP System harus memiliki strategi reaksi yang terperinci dan spesifik dalam menghadapi risiko. Strategi ini meliputi langkah-langkah seperti evakuasi karyawan, pemulihan data, penggantian stok barang, dan sebagainya. Strategi reaksi juga harus mencakup penentuan siapa yang bertanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Pelaksanaan Rencana

BCP System harus dapat membantu organisasi dalam melakukan implementasi rencana tindakan yang sudah dirancang. Hal ini melibatkan koordinasi antara departemen dan karyawan, penerapan prosedur keamanan, serta pengujian sistem untuk memastikan kehandalan.

Evaluasi dan Pembaruan

Setelah pelaksanaan rencana, BCP System harus dapat membantu organisasi dalam mengevaluasi efektivitas rencana dan melakukan pembaruan jika ada perubahan pada kondisi bisnis atau lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi kelangsungan bisnis.

Teknologi dalam BCP System

Dalam era digital saat ini, teknologi memainkan peran penting dalam pembuatan dan pelaksanaan Business Continuity Planning System (BCP System). Beberapa teknologi yang digunakan dalam BCP System antara lain:

Artificial Intelligence (AI)

AI dapat membantu dalam mengidentifikasi risiko dan menganalisis data untuk menentukan strategi reaksi yang tepat. Dalam BCP System, AI dapat digunakan untuk memonitor lingkungan bisnis dan memberikan peringatan dini tentang kemungkinan bencana atau kegagalan sistem.

Cloud Computing

Cloud computing dapat membantu organisasi dalam menyimpan data dan aplikasi di server pusat yang aman dan terpisah dari lokasi fisik organisasi. Hal ini memungkinkan karyawan untuk mengakses data dan aplikasi dari berbagai tempat dan perangkat, sehingga memudahkan koordinasi dalam pelaksanaan rencana tindakan.

Mobile Technology

Aplikasi mobile dapat membantu organisasi dalam memberikan akses ke rencana tindakan BCP System kepada karyawan di mana saja dan kapan saja. Aplikasi mobile ini juga dapat menjadi alat untuk memberikan peringatan dini dan instruksi kepada karyawan dalam situasi darurat.

Internet of Things (IoT)

IoT dapat membantu organisasi dalam memantau lingkungan fisik seperti suhu, kelembaban, dan tekanan udara di sekitar lokasi bisnis. Informasi ini dapat digunakan untuk memprediksi kemungkinan bencana atau masalah teknis dalam infrastruktur bisnis.

Data Analytics

Data analytics dapat membantu organisasi dalam mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja bisnis dan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini dapat membantu organisasi dalam merancang strategi reaksi yang efektif dalam situasi darurat.

Bagaimana Teknologi Membantu Memperkuat Sistem BCP

Penerapan teknologi dalam BCP System dapat membantu organisasi untuk menghadapi berbagai risiko yang mungkin terjadi dengan lebih baik. Beberapa manfaat dari penggunaan teknologi dalam BCP System antara lain:

Efisiensi

Dengan menggunakan teknologi seperti cloud computing, organizasi dapat menyimpan data dan aplikasi di server pusat sehingga memudahkan akses dan koordinasi antar departemen dan karyawan. Sehingga waktu respons dalam situasi darurat dapat lebih cepat.

Keamanan

Penggunaan teknologi seperti AI dan IoT dapat membantu organisasi dalam memantau lingkungan fisik dan infrastruktur sistem mereka secara real-time. Hal ini memungkinkan organisasi untuk merespon perubahan kondisi dengan cepat dan mengurangi risiko kegagalan sistem.

Fleksibilitas

Aplikasi mobile dapat menjadi alat untuk memberikan akses ke rencana tindakan BCP System kepada karyawan dari mana saja dan kapan saja. Hal ini membuat pelaksanaan rencana tindakan jauh lebih fleksibel dan efektif.

Analisis Data

Data analytics dapat membantu organisasi untuk mengumpulkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja bisnis dan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini memungkinkan organisasi untuk merancang strategi reaksi yang lebih efektif dan cepat dalam situasi darurat.

Secara keseluruhan, teknologi dapat membantu memperkuat sistem BCP dengan menyediakan alat-alat yang diperlukan untuk mengidentifikasi risiko, menganalisis data, dan memberikan peringatan dini tentang kemungkinan bencana atau kegagalan sistem. Dalam situasi darurat, teknologi dapat menjadi alat yang sangat berharga dalam membantu organisasi untuk mempertahankan kelangsungan bisnis mereka.

Kesimpulan

Dalam dunia bisnis yang selalu berubah dan penuh dengan ketidakpastian, Business Continuity Planning System (BCP System) sangatlah penting untuk memastikan kelangsungan bisnis dalam situasi darurat. BCP System membantu organisasi untuk mengidentifikasi risiko yang potensial, menyusun strategi reaksi yang tepat, serta merancang rencana tindakan yang spesifik dan terperinci.

BCP System tidak hanya penting untuk organisasi besar dan kompleks, tetapi juga untuk organisasi kecil dan menengah yang mungkin tidak memiliki sumber daya atau staf yang cukup untuk menghadapi bencana atau situasi darurat. Dalam situasi seperti itu, BCP System dapat menjadi perbedaan antara kelangsungan bisnis dan kegagalan.

Saat ini, teknologi telah memainkan peran penting dalam pembuatan dan pelaksanaan BCP System. Teknologi seperti AI, cloud computing, mobile technology, IoT, dan data analytics dapat membantu organisasi dalam mengidentifikasi risiko, merancang strategi reaksi, dan memantau kondisi bisnis secara real-time. Dalam situasi darurat, teknologi juga dapat membantu organisasi dalam merespon perubahan kondisi dengan cepat dan efektif.

Oleh karena itu, ajakan untuk membuat dan melaksanakan BCP System secara serius sangatlah penting. Organisasi harus mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengidentifikasi risiko dan merancang rencana tindakan yang spesifik dan terperinci dalam menghadapi situasi darurat. Organisasi juga harus melibatkan semua departemen dan karyawan dalam pelaksanaan BCP System untuk memastikan keefektifannya.

Dalam kesimpulannya, BCP System adalah suatu sistem yang sangat penting dan harus dianggap serius oleh semua jenis organisasi. Penggunaan teknologi juga dapat membantu organisasi dalam memperkuat sistem BCP mereka dan merespon perubahan kondisi dengan cepat dan efektif. Melalui upaya yang terus-menerus dan keterlibatan seluruh pihak dalam organisasi, BCP System dapat menjadi alat untuk menjaga kelangsungan bisnis dan memastikan keberlangsungan masa depan organisasi.

PENULIS
Ahid Maulana
BAGIKAN ARTIKEL INI
Jelajahi lebih jauh berbagai layanan otomotif kami di sini!
MULAI
MULAI

Let's Talk!

Punya Project atau Ingin Bekerja Sama?
Hubungi kami dan kembangkan Software impianmu, sekarang!