OTHERS
Daftar pertanyaan yang sering diajukan oleh klien kami terkait layanan, model kerjasama hingga informasi umum lainnya mengenai Softwareseni.
Referensi konkrit yang Softwareseni sediakan untuk membantu Anda menemukan jawaban atas pertanyaan dan kebutuhan digital Anda.
Rincian kebijakan Softwareseni terkait dengan penggunaan, pengungkapan, penyimpanan, penghapusan, pengiriman dan/atau perlindungan Informasi Pribadi milik klien kami.
ABOUT US
Tentang Softwareseni
Softwareseni adalah salah satu Software House dengan compliance terbaik yang ada di Indonesia. Softwareseni juga merupakan perusahaan konsultasi IT yang melayani jasa pembuatan software, maintenance website, aplikasi serta IT developer outsourcing. Berawal dari 2013 dengan klien Australia dan berkembang ke berbagai negara, hingga di 2017 Softwareseni mulai mengerjakan berbagai project digital untuk perusahaan Indonesia.
Indonesia
© 2022 SoftwareSeni all rights reserved.
Blog
Tech
Cyber Security Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya
Jelajahi lebih jauh berbagai layanan otomotif kami di sini!
MULAI
MULAI
Tech
Mar 10, 2025

Cyber Security Adalah: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

PENULIS
Ivan Firmansyah
BAGIKAN ARTIKEL INI

Di era serba digital saat ini, hampir semua aktivitas dari transaksi keuangan, komunikasi pribadi, hingga sistem pemerintahan bergantung pada jaringan dan perangkat digital. Namun di balik kenyamanan tersebut, muncul ancaman serius: serangan siber yang bisa mencuri data, merusak sistem, bahkan melumpuhkan bisnis.

Cyber security adalah sistem perlindungan yang dirancang untuk mencegah, mendeteksi, dan menangani berbagai ancaman digital tersebut. Bukan hanya urusan pakar IT, keamanan siber kini menjadi kebutuhan semua orang termasuk pelajar, profesional, hingga pemilik bisnis.

Dalam artikel ini, kita akan membahas pengertian cyber security, jenis ancaman yang umum terjadi, komponen-komponennya, serta cara kerja dan tips praktis untuk melindungi diri dari kejahatan digital. Cocok untuk kamu yang ingin memahami dasar keamanan siber secara menyeluruh namun tetap mudah dicerna.

Pengertian Cyber Security

Cyber security adalah serangkaian proses, teknologi, dan praktik yang dirancang untuk melindungi sistem komputer, jaringan, perangkat, dan data dari serangan digital atau akses tidak sah. Tujuan utamanya adalah menjaga kerahasiaan (confidentiality), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability) informasi yang dikenal sebagai CIA Triad.

Dalam dunia nyata, cyber security mencakup perlindungan terhadap data pribadi pengguna, sistem transaksi perusahaan, hingga infrastruktur penting seperti layanan perbankan dan kesehatan. Tanpa cyber security, data dapat dicuri, disalahgunakan, atau dirusak oleh peretas (hacker), malware, atau bahkan orang dalam organisasi itu sendiri.

Cyber security juga berbeda dengan information security. Jika information security melindungi semua bentuk data (termasuk data fisik), maka cyber security lebih fokus pada perlindungan data digital yang berada di jaringan dan sistem elektronik.

Jenis-Jenis Ancaman Siber

Ancaman siber (cyber threats) adalah segala bentuk tindakan yang berpotensi merusak, mencuri, atau mengganggu sistem dan data digital. Dalam dunia yang semakin terkoneksi, mengenali jenis ancaman ini menjadi langkah awal untuk membangun pertahanan yang kuat.

Berikut adalah beberapa jenis ancaman siber paling umum:

1. Malware

Perangkat lunak jahat yang dirancang untuk menyusup, merusak, atau mencuri data dari sistem.
Contoh: virus, ransomware, spyware, trojan.
Kasus: Ransomware WannaCry menyerang rumah sakit dan perusahaan di seluruh dunia.

2. Phishing

Upaya penipuan yang menyamar sebagai entitas terpercaya untuk mencuri informasi sensitif.
Contoh: Email yang terlihat seperti dari bank, tapi berisi tautan palsu untuk mencuri data login.

3. DDoS (Distributed Denial of Service)

Serangan yang membanjiri server dengan lalu lintas palsu hingga tidak bisa diakses pengguna asli.
Contoh: Situs e-commerce tidak bisa diakses saat serangan berlangsung.

4. SQL Injection

Teknik di mana penyerang menyisipkan perintah SQL ke dalam input aplikasi untuk mengakses atau mengubah database.
Contoh: Mengakses data pengguna tanpa login melalui celah form input.

5. Zero-Day Exploit

Serangan yang memanfaatkan celah keamanan yang belum diketahui atau belum ditambal oleh developer.
Contoh: Menyerang sistem dengan bug yang baru ditemukan sebelum ada update keamanan.

6. Man-in-the-Middle (MitM)

Penyerang diam-diam mencegat dan memanipulasi komunikasi antara dua pihak.
Contoh: Seseorang menyadap data login saat pengguna terhubung ke WiFi publik.

7. Insider Threat

Ancaman yang berasal dari dalam organisasi, baik disengaja (sabotase) maupun tidak (kelalaian).
Contoh: Karyawan yang membocorkan data sensitif atau menggunakan password lemah.

Komponen & Area Cyber Security

Cyber security bukan hanya soal menginstal antivirus. Ia adalah ekosistem yang mencakup berbagai area dan lapisan perlindungan, mulai dari jaringan hingga pengguna akhir. Berikut adalah komponen dan area utama yang membentuk fondasi sistem keamanan siber yang menyeluruh:

1. Network Security

Melindungi integritas dan akses jaringan komputer dari penyusupan atau serangan.

Contoh proteksi: firewall, intrusion detection system (IDS), virtual private network (VPN).

2. Application Security

Menjaga agar aplikasi bebas dari celah keamanan yang bisa dimanfaatkan penyerang.

Contoh proteksi: kode yang aman, enkripsi data input/output, patching rutin, pengujian keamanan (penetration testing).

3. Endpoint Security

Mengamankan perangkat pengguna seperti laptop, smartphone, dan tablet dari ancaman luar.

Contoh proteksi: antivirus, EDR (Endpoint Detection & Response), kontrol akses perangkat.

4. Cloud Security

Melindungi data dan aplikasi yang disimpan atau dijalankan di platform cloud seperti AWS, Google Cloud, atau Azure.

Contoh proteksi: enkripsi data di cloud, autentikasi ganda, audit log, dan kontrol akses berbasis peran.

5. Identity & Access Management (IAM)

Mengontrol siapa yang bisa mengakses sistem, kapan, dan sejauh mana aksesnya.

Contoh proteksi: sistem login dengan multi-factor authentication (MFA), role-based access control (RBAC), dan password management.

6. Data Security

Melindungi data dari kehilangan, pencurian, atau manipulasi—baik saat transit maupun saat tersimpan.

Contoh proteksi: enkripsi, tokenisasi, backup otomatis, dan kontrol hak akses file.

7. Operational Security (OpSec)

Melibatkan kebijakan dan prosedur internal untuk memastikan sistem tetap aman dari kelalaian atau kesalahan manusia.

Contoh: pelatihan keamanan karyawan, SOP penanganan insiden, dan audit keamanan berkala.

Cara Kerja Cyber Security

Cyber security bekerja layaknya sistem pertahanan berlapis (defense-in-depth) yang dirancang untuk mendeteksi, mencegah, menanggapi, dan memulihkan dari ancaman siber. Proses ini melibatkan gabungan teknologi, kebijakan, dan perilaku pengguna untuk menjaga sistem digital tetap aman.

Berikut adalah gambaran sederhana cara kerja cyber security:

1. Pencegahan (Prevention)

Sistem mencegah serangan sebelum terjadi dengan menerapkan:

  • Firewall & antivirus – memblokir akses dan file berbahaya
  • Enkripsi data – membuat data tidak terbaca meski berhasil dicuri
  • Authentication & Authorization – memastikan hanya pengguna sah yang bisa mengakses sistem
  • Multi-Factor Authentication (MFA) – menambah lapisan keamanan login

2. Deteksi (Detection)

Jika terjadi anomali atau upaya serangan, sistem mendeteksinya secara real-time.

  • Intrusion Detection System (IDS) – memonitor aktivitas mencurigakan

  • Security Information and Event Management (SIEM) – mengumpulkan log dari seluruh sistem dan mendeteksi pola serangan
  • AI & Machine Learning – mendeteksi ancaman baru yang belum terdefinisi

3. Respond (Response)

Saat serangan terdeteksi, sistem dan tim keamanan segera merespons:

  • Mengisolasi sistem yang terinfeksi
  • Mematikan proses yang mencurigakan
  • Memberi notifikasi kepada administrator
  • Mencatat log kejadian untuk investigasi

4. Pemulihan (Recovery)

Setelah serangan, sistem harus dipulihkan agar bisa berjalan normal kembali:

  • Restore data dari backup
  • Patching celah keamanan
  • Evaluasi & pembaruan kebijakan keamanan

Contoh Nyata

Seorang pengguna mencoba login dari lokasi yang tidak biasa. Sistem dengan SIEM mendeteksi perilaku mencurigakan, lalu memicu MFA tambahan. Jika gagal diverifikasi, akses otomatis diblokir, log disimpan, dan tim keamanan diberi peringatan.

Contoh Kasus Serangan Siber

Serangan siber tidak hanya berdampak pada kerugian finansial, tetapi juga reputasi, operasional, bahkan keamanan nasional. Berikut adalah beberapa contoh nyata serangan siber yang terjadi di Indonesia dan dunia:

1. Kebocoran Data Tokopedia (Indonesia, 2020)

Kejadian: Data lebih dari 91 juta akun pengguna Tokopedia bocor dan dijual di dark web.

Jenis Serangan: Data breach melalui celah keamanan basis data.

Dampak: Nama, email, dan hash password pengguna tersebar; kepercayaan publik menurun.

2. Serangan Ransomware WannaCry (Global, 2017)

Kejadian: Ransomware WannaCry menginfeksi lebih dari 230.000 komputer di 150 negara hanya dalam hitungan hari.

Jenis Serangan: Malware Ransomware – file dikunci dan hanya bisa dibuka jika korban membayar tebusan.

Dampak: Sistem rumah sakit Inggris lumpuh, produksi pabrik terganggu, dan kerugian mencapai miliaran dolar.

3. Serangan Facebook (2019)

Kejadian: Data pribadi 530 juta pengguna Facebook bocor, termasuk nomor telepon dan identitas lainnya.

Jenis Serangan: Scraping dan kelemahan API – data dikumpulkan melalui celah akses.

Dampak: Risiko penipuan digital dan phishing meningkat secara masif.

4. Insiden Peretasan Bank BUMN Indonesia (2023)

Kejadian: Salah satu bank besar Indonesia dilaporkan mengalami percobaan serangan siber terhadap sistem perbankan.

Jenis Serangan: DDoS & phishing targeting pegawai internal.

Dampak: Pengetatan SOP keamanan internal, dan audit sistem dilakukan besar-besaran.

5. Peretasan SolarWinds (AS, 2020)

Kejadian: Peretas menyusup ke pembaruan software SolarWinds yang digunakan ribuan perusahaan dan lembaga pemerintah.

Jenis Serangan: Supply Chain Attack – serangan melalui vendor pihak ketiga.

Dampak: Data sensitif lembaga pemerintahan AS bocor. Salah satu serangan siber terbesar yang pernah ada.

Tips Meningkatkan Cyber Security

Keamanan siber tidak harus selalu kompleks. Bahkan dengan langkah-langkah sederhana, kamu sudah bisa meminimalkan risiko serangan secara signifikan. Berikut adalah tips dasar yang wajib diterapkan baik untuk individu maupun organisasi:

1. Gunakan Password yang Kuat & Unik

  • Gunakan kombinasi huruf besar, kecil, angka, dan simbol
  • Hindari tanggal lahir atau nama yang mudah ditebak
  • Gunakan password manager untuk menyimpan dan membuat password yang aman

2. Aktifkan Multi-Factor Authentication (MFA)

  • Tambahkan lapisan keamanan ekstra selain password
  • Gunakan OTP, aplikasi autentikator (Google Authenticator, Authy), atau biometrik

3. Perbarui Perangkat Lunak Secara Berkala

  • Selalu instal update sistem operasi, aplikasi, dan antivirus
  • Patch keamanan sering kali dirilis untuk menutup celah yang rentan diserang

4. Waspada Terhadap Phishing

  • Jangan klik link mencurigakan di email, SMS, atau pesan instan
  • Periksa alamat pengirim dan domain sebelum memasukkan data pribadi

5. Gunakan Antivirus dan Firewall Aktif

  • Instal antivirus terpercaya dan pastikan database-nya selalu ter-update
  • Aktifkan firewall untuk menyaring lalu lintas jaringan yang mencurigakan

6. Backup Data Secara Rutin

  • Simpan salinan data penting di cloud dan/atau perangkat eksternal
  • Pastikan backup dilakukan otomatis dan terenkripsi

7. Hindari WiFi Publik untuk Transaksi Sensitif

  • Gunakan VPN jika harus mengakses akun penting dari jaringan publik
  • Hindari login ke internet banking atau akun bisnis dari WiFi gratis

8. Edukasi Tim & Keluarga

  • Beri pemahaman dasar soal keamanan digital kepada semua orang di rumah atau organisasi
  • Simulasikan contoh phishing atau kebocoran data untuk latihan antisipasi

Kesimpulan

Cyber security adalah fondasi utama dalam menjaga sistem digital tetap aman dari berbagai ancaman siber seperti malware, phishing, hingga peretasan. Di era yang serba online, keamanan tidak hanya menjadi tanggung jawab tim IT, tapi juga seluruh individu baik pengguna biasa maupun pelaku bisnis.
Mulai dari menerapkan password kuat, mengaktifkan MFA, hingga menggunakan tools keamanan modern, setiap langkah kecil memiliki dampak besar dalam mencegah kerugian yang lebih luas.

Dengan maraknya serangan digital terhadap perusahaan, e-commerce, dan lembaga pemerintahan, sudah saatnya setiap organisasi membangun sistem pertahanan digital yang kuat dan terstruktur.

Amankan Sistem Digital Anda Bersama SoftwareSeni

Ingin melindungi aplikasi, data pelanggan, atau sistem internal dari ancaman siber?

Tim SoftwareSeni siap membantu Anda:

 ✅ Melakukan audit keamanan aplikasi
✅ Membangun sistem otentikasi & enkripsi
✅ Menyusun infrastruktur cloud yang aman
✅ Meningkatkan kesadaran keamanan tim internal

💡 Kunjungi softwareseni.co.id dan jadwalkan sesi konsultasi gratis untuk mengamankan transformasi digital bisnis Anda.
Karena menjaga data hari ini, berarti menjaga keberlanjutan bisnis Anda esok hari.

PENULIS
Ivan Firmansyah
BAGIKAN ARTIKEL INI
Jelajahi lebih jauh berbagai layanan otomotif kami di sini!
MULAI
MULAI

Bicarakan Tantangan Anda

Kami bantu dan ubah ide menjadi solusi yang terukur dan impactful

Get In Touch

Let's Talk!

Punya Project atau Ingin Bekerja Sama?
Hubungi kami dan kembangkan Software impianmu, sekarang!